PAR Dosen Untuk Penguatan Posdaya Masjid

IMG_0055[1]

Setelah program KKM Tematik Posdaya Masjid yang telah dilaksakan dengan sangat baik oleh para Mahasiswa dan Dosen padatahun 2015, para kelompok Posdaya Masjid sudah mulai menggeliat dengan berbagai model kegiatan danpengembangan sesuai identifikasi potensi local yang tersedia. Banyak sekali bermunculan potensi-potensi baru di berbagai wilayah yang sebelumya belum tersentuh dan terpublikasi pada khalayak umum, berkat kegigihan mahasiswa dan kesiapan kelompok dampingan kemudian menjadi potensi untuk memajukan masjid dan jamaahnya.

Sebagaimana tahun-tahun sebelumnya, LP2M UIN Maulana Malik Ibrahim Malang memiliki segudang kegiatan antar waktu yang diberikan sebagai penguatan dan penguatan kelompok posdaya masjid yang tersebar di 22 Kecamatan se Kabupaten Malang. Diantara program yang tahun lalu berlangsung adalah berbentuk Pelatihan (budidaya jahe merah, jamur, anyaman, budidaya lele dan masih banyak lagi ), temu posdaya se Kab. Malang, anjang sana antar posdaya/ OST posdaya Lokal, pemetaan dan masih banyak kegiatan lain yang berkembang sesuai dengan kebutuhan Posdaya Masjid.

Pada tahun ini, geliat posdaya yang semakin cepat dalam merespon berbagai program pembangun di iringi dengan program PAR (Participatory Action Research) yang dilaksanakan oleh 25 kelompok dosen. Seluruh kelompok ini focus pada isu dan program yang telah berjalan di beberapa posdaya binaan LP2M UIN Maulana Malik Ibrahim Malang.

Mufidah sebagai ketua LP2M UIN Maulana Malik Ibahim Malang menyampaikan bahwa “PAR merupakan pendekatan yang sesuai guna mengidentifikasi potensi yang ada di posdaya. Tidak hanya itu, dalam penlitian metode PAR ini keterlibatan peneliti tidak lagi hanya sebagai narasumber yang mengisi materi namun lebih banyak kepada proses empowering. Dengan model semacam ini diharapkan posdaya dampingan mejadi terampil dalam mengelola potensi local dan semangan dalam meningkatkanya karena adanya dampingan intensif dari civitas akademika baik dosen maupun mahasiswa” ungkap ibu yang sering disebut sebagai “mbah nya” volunteer tersebut.

Pada saat berita ini dilaporkan, kegiatan penelitia PAR yang dilakukan oleh dosen sudah mencapai 50% dari target yang dicanangkan. Berbagai temuan menarik juga muncul dari laporan sementara yang telah diselenggarakan pada jumat lalu. Banyak pola pendampingan yang bervariasi antara masyarakat satu dengan yang lain, ada model yang sudah jalan dan tinggal memberik stimulant ide, ada yang harus dibimbing dari awal, ada juga yang sudah proses untuk dipublikasi sebagai pelatih. Semoga kedepan masyarakat semakin berdaya dan mandiri serta terampil dalam memanfaatkan potensi local, membangun jejaring serta paham dengan isu global untuk mengatasi berbagai masalah yang ada di sekitar mereka. (m. sholehudin)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *