Pembekalan UIN Mengabdi Qaryah Thayyibah Tahun 2020

Senin, 20 Juli 2020; Sebanyak 25 kelompok peserta UIN Mengabdi Qaryah Thayyibah mengikuti kegiatan pembekalan secara langsung di Lt.05 Gedung Rektorat UIN Malang dengan tetap mengikuti aturan protokol kesehatan selama pandemi Covid-19.

Kegiatan yang dibuka langsung oleh rektor UIN Malang ini diawali dengan laporan yang disampaikan oleh ketua LP2M Prof. Tutik Hamidah. Dalam laporannya, ketua LP2M menyampaikan bahwa kegiatan UIN Mengabdi Qaryah Thayyibah pada Tahun 2020 ini dipusatkan di wilayah Malang Raya. Di Kota Malang rencananya akan dipusatkan di 7 (tujuh) titik lokasi bekerja sama dengan program kampung tangguh Polresta Malang  Kota dan Dandim 0833 Malang Kota, yang secara praktis telah berjalan sejak awal pandemi. Sementara itu, di wilayah Kabupaten Malang dan Kota Batu akan dipusatkan di sekitar kampus 3 UIN Malang, meliputi 9 (sembilan) titik di wilayah Kecamatan Dau dan 1 (satu) di Kecamatan Lawang, serta 8  (delapan) titik lokasi di Kecamatan Junrejo Kota Batu. Ketua LP2M yang sekaligus Profesor ahli Ushul Fiqh ini berharap seluruh kegiatan dalam program UIN Mengabdi Qaryah Thayyibah ini dapat bermanfaat bagi masyarakat khususnya dimasa suasana pandemi, sehingga wajib bagi kelompok penerima bantuan untuk memanfaatkan biaya dampingan yang telah diterimanya bermanfaat secara optimal bagi masyarat serta bersifat berkelanjutan.

Sementara itu, dalam sambutannya Rektor menyampaikan bahwa dalam pelaksanaan UIN Mengabdi Qaryah Thayyibah harus tetap memenuhi harapan yang tertuang dalam visi dan misi UIN Malang yang berorientasi pada “bereputasi internasional”. Dalam arahannya berbagai tema internasional, misalnya isu HAM, kesetaraan, dan sejenis dapat dijadikan bagian dari komponen tema pada program yang akan dilakukan oleh para peserta, menurutnya tema semacam itu bersifat global. Selain itu, yang terpenting dan yang membedakan program Qaryah Thayyibah UIN Malang dengan program yang sudah dilaksanakan oleh lembaga lain yaitu program ini hendaknya menjadi unsur penunjang Tridarma Perguruan Tinggi yang lain, baik pendidikan, maupun penelitian.

Dalam acara pembekalan ini juga dilakukan penjelasan oleh Wakil Rektor Bidang Akademik UIN Malang, Prof. Zainuddin tentang konsep pengabdian Qaryah Thayyibah UIN Malang yang diilhami dari ayat al-Qur’an Surat al-Qhasas Ayat 77, yaitu:

Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan“.

Berdasar inspirasi ayat tersebut kemudian menghasilkan berbagai indikator Qaryah Thayyibah UIN Malang yang salah satunya yaitu kampung yang bebas dari “Molimo” dalam bahasa Jawa yang berarti merupakan gabungan dari kata “Mo” yang berarti tidak mau, dan “limo” yang berarti lima perkara. Maka, “Molimo” adalah tidak mau melakukan lima perkara yang dilarang. Lima perkara tersebut adalah “Emoh Main” (tidak mau berjudi), “Emoh Ngumbi” (tidak mau minum yang memabukkan), “Emoh Madat” (tidak mau mengisap candu atau ganja, termasuk narkoba), “Emoh Maling” (tidak mau mencuri, korupsi, termasuk kolusi), dan “Emoh Madon” (tidak mau berzina). Indikator lainnya yaitu warga yang hidup rukun, damai dan tentram; Memiliki etos kerja tinggi, hidup layak dan sejahtera; Warga yang terdidik dan santun; Lingkungan yang bersih, sehat, dan indah; dan Tempat ibadah yang marak.

Diakhir kegiatan, dijelaskan secara teknis beberapa hal berkaitan dengan  pendukung kegiatan oleh tim LP2M, termasuk pelaksanaan penandatanganan kotrak dan SPTJM.[*]

Materi pembekalan:

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *