Kupang; 14 Februari 2020, Rangkaian kegiatan KKN Nusantara 3T di Kecamatan Sulamu, Kabupaten Kupang, NTT secara resmi telah ditutup pada 14 Februari 2020. Kegiatan penutupan ini sendiri terbagi menjadi dua, yakni di Kantor Camat Kecamatan Sulamu dan di Kantor Jabatan Gubernur NTT. Perwakilan UIN Malang, Faishal Digdoyo dan Dyah Palupi mengikuti rangkaian acara hingga selesai.
Salah satu perangkat Kelurahan Sulamu mengatakan, “KKN yang dilakukan mahasiswa ini adalah praktik yang sesungguhnya. Di bangku perkuliahan hanya bersifat toeri saja.” Pernyataan tersebut mempertegas kembali mengenai tujuan KKN yang mengaplikasikan ilmu yang diperoleh ke masyarakat, yang mana dalam KKN Nusantara 3T ini mengusung moderasi beragama sebagai ujung tombaknya. Nusa Tenggara Timur merupakan role model heterogen yang sesungguhnya. Berbagai macam agama maupun suku hidup berdampingan tanpa ada sekat.
Kepala desa dan masyarakat kecamatan Sulamu menerima dengan baik kehadiran peserta KKN, hanya saja yang disayangkan adalah waktu hanya sebulan. Mereka berharap KKN bisa sampai tiga bulan bahkan lebih.
Selain itu mereka juga mengapresiasi usaha peserta KKN untuk menggali dan membangun aset yang dimiliki desa.
Dalam pidato yang secara resmi menutup kegiatan KKN Nusantara 3T, gubernur NTT, Victor Laiskodat mengatakan bahwasanya NTT membutuhkan para mahasiswa dan ide-ide inovasi mereka. Harapannya, kepedulian para mahasiswa ini tidak hanya tersalur melalui kegiatan KKN akan tetapi juga pengabdian dalam jangka panjang, misalnya dengan bekerja di berbagai sektor di Provinsi NTT.
Dalam rangkaian kegiatan penutupan yang mengundang para kepala desa ini, para mahasiswa diberi kesempatan untuk mempresentasikan produk maupun inovasi yang telah mereka hasilkan selama mengabdi di enam desa dan satu kelurahan di Kecamatan Sulamu, Kabupaten Kupang, NTT.
“Sangat disayangkan jika selesai KKN langsung pulang,” tegas Gubernur NTT. Beliau menegaskan harus ada tindak lanjut mengenai hasil KKN. Mahasiswa KKN yang sudah lulus nantinya diharapkan menjadi pengusaha-pengusaha muda yang akan menghidupkan NTT kembali. “Tidak ada orang pendatang ke NTT, karena kita semua orang asli Indonesia,” tangkas beliau diakhir penutupan acara.
Pemerintah Provinsi NTT berharap kecamatan Sulamu yang disinggahi peserta KKN 3T 2020 bisa menjadi pusat industri. Melihat setiap desa memiliki produk unggulan seperti desa Pantai Beringin mengembangkan pakan ternak dari cangkang kepiting. Desa Bipolo memajukan kain tenun, kelurahan Sulamu memprioritaskan rumput laut, dan desa Pitay memgembangkan jus serai. [fd&dp]