Kamis, 14 Mei 2015 LP2M UIN Maulana Malik Ibrahim Malang yang di Pimpin Dr. Hj. Mufidah Ch, M.Ag kembali mengadakan kunjungan ke Posdaya Masjid Binaan. Kunjungan kali ini sangat istimewa sebab diikuti para Dekanat diseluruh Fakultas di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang beserta para Guru Besar seperti Prof. H. Imam Suprayogo, Prof. Dr. Muhammad Jakfar. Selain itu para pimpinan fakultas juga turut memeriahkan acara ini serta + 40 relawan posdaya masjid yang juga terlibat dalam acara tersebut.
Para tamu yang hadir di POSDAYA Pesantren Rakyat Al Amin dismbut pada jam 13.00 wib di Mushalla Al Amin, setelah penyambutan para tamu berkeliling bersama untuk melihat hasil-hasil dari dampingan posdaya pesantren rakyat. Sepanjang perjalanan ustadz Abdullah Sam, S.Psi menjelaskan semua hasil dan potensi yang selalu dikembangankan, mulai dari hasil pertanian seperti keberhasilan warga dalam penanaman polibag serta pembibitan, dari aspek peternakan juga tampak, bahkan sampai pemanfaatan lahan kosong yang didesain menjadi kolam renang yang bebas kaporit dengan desain arsitektur yang asri. Posdaya pesantren rakyat tidak hanya mengembang dari aspek-aspek yang berkaitan dengan kesejahteraan hidup masyarakat, namun yang jauh lebih penting adalah mendidik jiwa spritual para santri rakyat (warga sekitar) agar memiki ketauhidan yang kokoh. Perkembangan Posdaya pesantren rakyat sangat luar biasa diberbagai aspek sehingga sangat layak menjadi contoh pemberdayaan masyarakat secara nasional bahkan internasional, semua keberhasilan tersebut tidak terlepas dari kreatifitas ustadz Abdullah Sam beserta tim pesantren rakyat yang solid.
Tausyiah Prof. H. Imam Suprayogo menjadi acara puncak dalam kunjungan tersebut, dalam pidatonya ia banyak menyampaikan mutiara-mutiara hikmah yang membuat semangat para santri pesantren rakyat serta relawan posdaya masjid untuk bangkit dan terus berjuang dalam pemberdayaan masyarakat. Di tengah-tengah pidatonya beliau berharap ide pesantren rakyat bisa menjadi salah satu jurusan pada perguruan tinggi yang dipimpinya selama 16 tahun yaitu kampus hijau UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Pada sesi tersebut Prof Imam juga menjanjikan akan menulis tentang pesantren rakyat dalam waktu 1 minggu yang disambut langsung oleh sorak gembiran dan tepung tangan para hadirin. Beliau menegaskan bahwa untuk memperkuat ummat islam dalam semua aspek berkiblat ke Ka’bah dikarenakan disanalah terdapat kisah keteladanan yang luar biasa dari 4 manusia pilihan yaitu Nabi Ibrahim, Siti Hajar, Nabi Ismail dan Baginda Rasul Muhammad SAW.
Sebagai penutup dalam tausiyah tersebut Prof. H Imam Suprayogo menyitir Sabda Baginda Rasul Muhammad SAW :
- Ajarilah anak-anak mu berenang, makna dalam hal ini adalah jika seseorang berenang maka pasti melakukan gerakan secara terus menerus dan jika tidak maka akan tenggelam, dengan demikian apapun itu jika tidak digerakkan maka akan mati, jika ingin pemberdayaan masyarakat berkembang maka harus ada gerakan secara kontinu kearah yang lebih baik.
- Ajarilah anak-anak mu berkuda, di Makkah yang ada unta namun Rasullah bersabda agar berkuda mengapa demikian? kuda adalah hewan yang kuat dan dia tidak akan melakukan kegiatan yang tidak dilakuakn terlebih dahulu oleh tuannya, namun sebaliknya jika tuanya telah melakukan maka kuda akan dengan senang mengikutinya. Dalam pemberdayan masyarakat seorang tokoh harus mengajak masyarakatnya dengan meberikan contoh terlebih dahulu
- Ajarilah anak-anakmu memanah, dalam hal ini dicontohkan rusa yang memiliki kemampuan lari tercepat namun masih bisa diterkam oleh harimau yang larinya lebih lambat, hal ini dikarenakan rusa tidak fokus yaitu sering menoleh ke kanan dank e kiri, dalam melakukan kegiatan apapun itu maka harus fokus pada tujuan agar tercapai hasil yang diharapkan.
Acara ditutup pada jam 16.00 WIB yang diakhiri dengan foto bersama dari Para Santri Pesantren Rakyat, pimpinan dan Guru Besar serta relawan posdaya masjid LP2M UIN Maulana Malik Ibrahim Malang.
Pada kesempatan terpisah Dr. Hj. Mufidah Ch menyampaikan bahwa dalam pemberdyaaan masyarakat yang menjadi hal terpenting adalah memulai dari hal-hal kecil yang dimiliki masyarakat, memanfaatkan potensi lokal masyarakat dengan membperhatikan kearifan lokal, menjadikan masyarakat sebagai subyek pemberdayaan serta adanya pendampingan yang efektif dari berbagai stakeholder yang ada.
Mari kita bersama-sama memberdayakan masyarakat dengan kemampuan dan wilayah masing-masing untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang mandiri dan sejahtera ( Moh Afifuddin )