25-02-15, Langkah gesit posdaya berbasis masjid dalam membuat inovasi dan berbagai terobosan untuk membangun masyarakat mandiri dan sejahtera bersama masjid kian menemukan polanya. Bertempat di Hotel Savana Kota Malang satu hari sebelum pelaksanaan pelatihan TOT Pendataan dan Pemetaan Keluarga Indonesia yang dilaksanakan atas kerjasama Yayasan Damandiri dan UIN Maulana Malik Ibrahim Malang.
Dengan difasilitasi oleh Miftahus Sholehudin, Dr. H. In’am Esha selaku sekretaris LP2M UIN Maulana Malik Ibrahim Malang memimpin forum yang dihadiri oleh PTAI yang tergabung dalam korwil khusus posdaya berbasis masjid tersebut. Kegiatan yang dilaksanakan pada malam hari itu, dilaksanakan dalam bentuk sharing dan FGD (Focus Group Discusion) untuk melihat sejauh mana kegiatan KKN/KKM Tematik Posdaya Berbasis Masjid dilaksanakan di masing-masing perguruan tinggi serta problem-problem yang muncul dari kegiatan tersebut.
Para ketua LPM/LPPM/P3M di semua PTAI menjelaskan bahwa posdaya yang terbentuk pada umumnya sudah berjalan dan memiliki program masing-masing sesuai dengan potensi lokal yang ada di masyarakat, namun problem yang muncul adalah pembuatan kegiatan yang berkelanjutan dan dapat ditindak lanjuti secara terus menerus oleh posdaya masjid. Selain problem tersebut di beberapa perguruan tinggi juga mengalami kesulitan dalam merekrut volunteer posdaya sebagaimana yang dilakukan oleh UIN Malang, hal ini karena beberapa kampus melaksanakan KKN pada semester 7 sehingga setelah KKN selesai mereka langsung fokus pada penyelesaian tugas skripsi dan tidak dapat aktif dalam mendampingi adik kelas mereka yang sedang melaksanakan KKN.
Di tengah-tengah diskusi tersebut turut hadir Sekretaris Yayasan Damandiri Dr. Subiakto Tjakrawerdaja yang menjelaskan bahwa posdaya masjid secara umum saya lihat dan tadi pagi saya juga melihat langsung di lapangan tepatnya di Posdaya Masjid Barokatul Qur’an Sumberpucung sudah dirasakan kiprahnya di masyarakat dalam bidang usaha mikro. Hal ini yang harus segera kita topang dengan ketersediaan data dan peta keluarga di posdaya tersebut, peta ini menjadi sangat penting untuk melihat siapa dari semua masyarakat setempat yang membutuhkan pendampingan agar tidak salah sasaran. Selain itu dengan ketersediaan data ini nantinya dapat kita ukur perkembangan dan afek dari berbagai program yang telah dilaksanakan posdaya. Kami saat ini sedang mencari Kepala Daerah yang memiliki komitmen kuat untuk mendirikan SENKUDAYA (Sentra Kulakan Posdaya). Kedepan jika bapak ibu sekalian ada Bupati atau Wali Kota yang siap membangun kesejahteraan masyarakat bersama posdaya, segera hubungi kami untuk membuat MOU pendirin SENKUDAYA ini. Fungsi dari program ini adalah menampung dan memasarkan berbagai produk lokal yang telah di produksi oleh Posdaya, termasuk didalamnya nanti adalah pendirian koperasi, sehingga kegiatan ekonomi masyarakat yang dibina akan stabil dan tidak tergerus oleh pasar ekonomi modern yang saat ini sedang menjamur sampai ke pelosok desa.
Forum yang juga dihadiri oleh mantan Kabulog Ir. Sutarto Alimoeso tersebut juga mendapatkan wejangan dari mantan orang nomor satu Kabulog. Beliau menjelaskan bahwa salah satu masalah laten negeri ini adalah ketergantungan dengan impor sedangkan petani kita kurang mendapat perhatian, sehingga para petani sering rugi karena biaya produksi mahal sedangkan produknya dijual murah karena persaingan dengan beras impor dan produk impor yang lain. Purnomo Hadi sebagai dewan direksi Bank UMKM Jawa Timur dalam sambutanya juga menjelaskan bahwa Bank UMKM siap mendukung gerakan Posdaya dalam mengembangkan dan memberdayakan masyarakat dengan produk-produk yang menyesuaikan dengan masayrakat salah satunya kredit tabur puja, tabungan posdaya dan beberapa produk lainya.
Pada sesi akhir kegiatan tersebut Dr. Hj. Mufidah Ch selaku Kordinator Wilayah Khusus Posdaya Berbasis Masjid memberikan penekanan kepada para ketua LP2M/LPM/P3M bahwa pendataan ini adalah kebutuhan kita bersama bukan kebutuhan Yayasan Damandiri ataupun saya sebagai Kordinator Wilayah. Maka, begitu pelatihan ini selesai mari kita bersama baik relawan, ketua P3M/LP2M/LPM yang ada bersama-sama bergerak melatih posdaya binaan kita dan mendorong Posdaya dalam merealisasikan peta keluarga Indonesia ini. (sholehudin)