Malang, 9 Oktober 2018: Agenda yang tidak kalah menarik dalam ajang The 3rd International Conference on University-Community Engagement (ICON-UCE) 2018 di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang pada 8 s/d 10 Oktober 2018 pada hari ke-2, yaitu sesi panel yang menghadirkan beberapa nara sumber yang terpilih berdasarkan jurnal yang telah dikirimkan kepada Diktis melalui website resminya.
Pada sesi paralel, terdapat 16 pemateri terpilih yang dikelompokkan pada 4 subtema. Pada sub tema ke-1 “Perguruan Tinggi dan Tanggung Jawab Sosial (Pengembangan Masyarakat dan Penguatan Jaringan)”, terdapat 4 bahan kajian antara lain: Pendampingan Pengembangan Aplikasi Sistem Informasi Akademik Madrasah Berbasis Teknologi Informasi Di Madrasah Aliyah Al-Khoiriyah Mantup Lamongan Sebagai Penunjang Kegiatan Akademik Dalam Rangka Menuju Cyber Madrasah, Pemberdayaan Ekonomi Melalui Menajemen Pemasaran Produk Gula Semut Berbasis Kemitraan di Desa Binangun Kecamatan Pataruman Kota Banjar, DIGITALISASI MADRASAH DI ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0: Refleksi Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat di Kabupaten Ponorogo, dan Pengabdian masyarakat, Inovasi, dan Literasi.
Pada sub tema ke-2 tentang “Moderasi Beragama dan Berbangsa dalam Konteks Pengabdian kepada Masyarakat”, beberapa bahan kajian antara lain: Dakwah Pemberdayaan Berwawasan Lingkungan untuk Daerah Konflik di Pinggiran Hutan Baluran Situbondo, Peranan Pendidikan Tinggi Terhadap Isu Radikalisme Agama Pada Pondok Pesantren Nurul Azhar Talawe Kabupaten Sidrap Sulawesi Selatan, Penerapan Pengabdian Mayarakat di Lingkungan Mayoritas Hindu (Studi Kasus Bimbingan KKN Mahasiswa STAI Denpasar, Deradikalisasi Pemahaman Alquran: Pendampingan Masyarakat Rawan Terpengaruh Gerakan Islam Garis Keras di Kandang Semangkon Paciran Lamongan, dan Mencari Adil: Perjuangan tanpa Kekerasan (Video).
Pada sub tema ke-3 tentang “Advokasi Kebijakan Publik dan Transformasi Sosial”, beberapa bahan kajian antara lain: Strengthening Women’s Role in Formulating Budget (APBDes) in Mejobo Village, Mejobo District, Kudus Regency: Efforts in the Middle of Marginalization and Subordination, Tata Kelola Pemerintahan Desa dalam Proses Pembentukan Perdes yang Aspiratif, Advocacy For Change: Grand Design Pengembangan Desa Inklusif Di Desa Trimurti, Kecamatan Srandakan, Kabupaten Bantul, Diy, dan Pendampingan Dan Sosialisasi Hukum Dalam Penanganan Anak Korban Pedofil Di Lembaga Perlindungan Anak Kab. Malang
Pada sub tema ke-4 tentang “Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Riset dan Aset”, beberapa bahan kajian antara lain: Peningkatan Ekonomi Suku Bonai Melalui Pembuatan Biogas Kotoran Sapi Sebagai Energi Terbarukan, Pesantren Kopi: Pemberdayaan Masyarakat Lereng Raung Oleh Pesantren Attanwir Ledokombo Jember, Pemberdayaan Kreatifitas Teknik Embroidery Pada Kelompok Perajin Tenun Troso Khas Kota Ukir Jepara, dan Pemberdayaan Komunitas Disabel Dalam Mengolah Limbah Cangkang Telur Sebagai Bahan Substitusi Pangan Di Kota Bandar Lampung.
Kesempatan yang diberikan kepada para pembicara dari berbagai PTKIN dan PTS di bawah koordinasi Diktis ini sangat membantu, khususnya dalam rangka publikasi hasil penelitian yang dihasilkan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat, selain itu sekaligus sebagai ajang silaturrahmi bagi para pengabdi dilingkungan perguruan tinggi, dan sharing pengetahuan dan informasi.
Pada sesi panel yang lain Kolaborasi Masyarakat dan Pelayanan untuk Kesejahteraan (KOMPAK) yang merupakan Lembaga pemberdayaan masyarakat hasil kerjasama Pemerintah Indonesia bersama Australia menyelenggarakan diskusi bersama dengan tema Universitas Membangun Desa (UMD), pada sesi yang digelar oleh KOMPAK tersebut dilanjutkan dengan pengumuman nomine perguruan tinggi keagamaan Islam (PTKI) yang akan mendapatkan pendanaan hibah kemitraan UMD Indonesia Australia senilai 10.000 Dolar Australia.
Nomine PTKI tersebut adalah Institut Agama Islam (IAI) As-siddiq Ternate, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura, Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Syarif Kasim Riau, Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Hubbulwathan Riau, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ternate, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kediri, Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati Bandung, dan UIN Maulana Malik Ibrahim Malang [*].