Minggu (25/5) LP2M menggelar pertemuan dengan DMI Se-Kabupaten Malang, MWC Malang dan para Volunteer LP2M UIN Malang di Rumah Makan Gazebo Tlogomas. Pertemuan yang dipandu oleh bapak Miftah Sholehuddin tersebut diawali dengan sambutan ketua DMI yang disampaikan oleh KH. Imam Sibawaih, dalam sambutanya beliau menyampaikan beberapa harapan kepada mahasiswa KKM 2014 yang akan “terjun” pada tanggal 27 Juni 2014 melalui kegiatan KKM Tematik Posdaya Berbasis Masjid adalah mewujdukan Masjid yang memberikan manfaat kepada umat jangan seperti maqolah wujuduhu ka’adamihi sebagaimana yang saat ini banyak terjadi.
Pada sesi koordinasi yang dipimpin langsung oleh Dr. Hj. Mufidah Ch ketua LP2M UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, beliau menjelaskan tentang perkembangan masjid binaan yang tergabung dalam posdaya berbasis masjid. Mufidah menjelaskan bahwa model pemberdayaan masjid dan masyrakat dengan melalui posdaya semakin diterima masyarakat hal ini terbukti dibeberapa provinsi seperti Jawa Timur, Jawa Tengah, Riau, Papua, Palangkaraya, bahkan Bali hari ini sudah banyak yang tertarik bergabung dalam Posdaya berbasis Masjid. ini merupakan tantangan bagi kita semua agar kita selalu berjuang dan berbuat yang terbaik bagi bangsa dan masyarakat kita.
Selanjutnya Mufidah menjelaskan bahwa peran dan fungsi DPL sebagai pendamping kegiatan mahasiswa pada tahun ini akan diperkuat dengan volunteer yang ditempatkan pada tingkat kecamatan. Tugas dan fungsi mahasiswa volunteer ini adalah mendampingi dan berlatih untuk menjadi problem solver di lapangan ketika di butuhkan oleh kelompok-kelompok pengabdian yang ada di lapangan. Selanjutnya, bagi posdaya yang sudah berdiri maka pendampingan dari LP2M adalah dalam bentuk pelatihan-pelatihan disesuaikan dengan kebutuhan lokal. Nantinya dosen dan mahasiswa juga akan diarahkan untuk meneliti di berbagai posdaya, tujuanya adalah menggali potensi lokal serta mempublikasikan keberadaan posdaya tersebut melalui publikasi ilmiah.
Respon positif diberikan oleh seluruh DMI Kab. Malang terhadap program pemberdayaan ini, hal itu terlihat dari jumlah masjid binaan yang pada tahun lalu berjumlah 160 masjid, pada tahun ini permintaan dari masyarakat meningkat menjadi 241 masjid binaan, sedangkan jumlah kelompok mahasiswa yang ada adalah 191 saja, artinya masih kurang 50 keompok lagi. Untuk menyiasati hal tersebut, nantinya akan dibentuk model masjid pembina, sehingga tidak semua masjid akan ditempati kelompok mahasiswa. Semoga posdaya masjid semakin maju dan berkembang untuk membangun kesejahteraan masyarakat baik bidang ekonomi, kesehatan, pendidikan, lingkungan dan bidang-bidang lain. amin.. (Mahirotul Khusniah)