KALIPARE, 23 Juli 2016 – Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) tematik Posdaya Berbasis Masjid di Kecamatan Kalipare menyelenggarakan acara Diskusi dan Monitoring dari Ketua LP2M UIN Maulana Malik Ibrahim Malang kepada Peserta KKM kecamatan Kalipare. Kegiatan ini dilaksanakan di Masjid Al Ilyas, Dusun Krajan, Desa Kalipare, Kecamatan Kalipare.
Kegiatan tersebut dihadiri langsung oleh Ketua LP2M UIN Maulana Malik Ibrahim Malang Dr. Hj. Mufidah Ch, M. Ag, Staff LP2M, Ketua DMI, Sekertaris DMI, Volunteer KKM Kalipare, dan peserta KKM Tematik Posdaya Berbasis Masjid Se-Kecamatan Kalipare. Dalam kesempatan Ibu Dr. Hj. Mufidah Ch, M.Ag., menegaskan kembali kepada semua peserta KKM Tematik Posdaya Berbasis Masjid untuk tetap semangat dan tetap ingat dengan tujuan KKM. “Kita harus masuk dan bersinergi dengan posdaya-posdaya yang telah terbentuk di Kalipare, melihat kegiatan- kegiatan tahun kemarin, memanfaatkan potensi lokal dan mencari kader lokal”, Imbuhnya.
Kegiatan monitoring ini berjalan dengan presentasi dari masing-masing kelompok yang telah diwakili oleh ketua kelompok masing-masing. Para ketua kelompok memaparkan kegiatan yang telah mereka lakukan selama hampir seminggu berada di Kalipare, hasil observasi dan sowan- sowan ke berbagai pihak serta saling memaparkan program yang akan dilaksanakan. Para ketua kelompok ini mengamati dan mengaca dengan kegiatan tahun lalu yang dilaksanakan di masjid yang ditempatinya. “ Tahun kemarin di Posdaya Masjid Al Ishlah Sumberkomang, telah mengadakan pemanfaatan kain perca menjadi aksesoris akantetapi sekarang fakum. Pada tahun ini kami berencana memaksimalkan pemanfaatan kain perca tersebut dan bisa bekerjasama dengan Posdaya lain yang telah berhasil seperti POSDAYA Al HIKMAH”, Tegas M. Ismail Abdillah, Ketua Kelompok 41 Kec. Kalipare.
Serta berdasarakan keluhan warga tentang banyaknya sampah yang dibuang dan menumpuk di beberapa tempat, Kelompok 45 Masjid Baitus Sholihin Kampung Baru berinisiatif membuat program Bank Sampah dan Pengolahan sampah organik maupun non organik. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kepedulian warga terhadap sampah dan pemanfaatan sampah menjadi produk lain yang lebih bermanfaat. “ Insyaallah kami akan menindaklanjuti program ini, dan akan kami sampaikan kepada pejabat setempat. Karena hal ini adalah masalah masyarakat umum dan juga wewenang pemerintahan dalam memberikan kebijakan”, tambahan dari Bapak Asmori Suyanto, S.Pd sebagai Kordinator Posdaya Kec. Kalipare. Menanggapi hal tersebut, Mufidah menjelaskan bahwa sampah adalah “teror” bagi lingkuangan dan masyarakat, maka program posdaya harus merubah teror menjadi berkah. Lebih jauh tokoh perempuan pelopor posdaya masjid tersebut menyarankan agar kegiatan bank sampah dan pengelolaan sampah ini bisa belajar dan bekerjasama dengan Posdaya yang berada di Dau yang telah berhasil melakukan program pengelolaan sampah. (Muhammad Ridwan)