Catatan Relawan – Sejuknya udara yang menyelimuti membuat hati dan pikiran segar kembali, pohon-pohon yang tumbuh subur dan auman sapi perah yang sedang lapar turut meramaikan suasana di dusun nan hijau ini. Senyum dan keramahan warga semakin menambah semangat kedatangan relawan Posdaya UIN Maulana Malik Ibrahim Malang di dusun Delik, salah satu dusun di kecamatan Pujon yang memiliki air terjun Coban Supit Urang sebagai tempat wisata andalannya.
Tepatnya di hari sabtu tanggal 21 Mei 2016, menjadi waktu yang sangat berharga bagi tim relawa posdaya UIN Maulana Malik Ibrahim Malang untuk melakukan survey di dusun Delik. Setibanya di masjid Nurul Hasanah, tim relawan langsung disambut oleh ketua posdaya dusun Delik, bapak Joko Kholiq.
“Alhamdulillah mas, perkembangan posdaya di dusun Delik ini berjalan dengan lancar”. ujar pak Joko dengan senyum puasnya. Mendengar kabar tersebut, tentu membuat tim relawan senang dan lebih antusias lagi dalam mencolek lebih dalam tentang posdaya di dusun ini. “Kalau komoditas utama masyarakat disini apa ya pak ?” tanya Afif relawan Posdaya Masjid LP2M, “Sapi perah mas, tapi selain sapi perah masyarakat juga sudah mulai beternak kelinci meskipun skalanya masih lebih kecil ketimbang ternak sapi perah.” jawab pak Joko. Posdaya Nurul Hasanah di dusun Delik ini bisa berjalan dengan lancar karena warga di dusun ini mau diajak berpartisipasi dan turut andil dalam setiap kegiatan Posdaya. Salah satu bentuk kekompakan warga dalam kegiatan bersama adalah rutin diadakannya nonton bersama dengan menggunakan proyektor dan layar tancap, warga cukup membayar uang iuran sebesar Rp 2000 saja perbulan dan degan nominal uang tersebut warga tidak merasa tidak keberatan karena hanya dengan iuaran Rp 2000 saja mereka sudah bisa menikmati siaran internasional.
Selain ternak sapi perah dan juga kelinci, sebagian warga dusun Delik juga telah memulai bertani jamur dan melalui bantuan dari Posdaya Nurul Hasanah, satu persatu warga yang tadinya kurang mampu diberikan modal beberapa pot jamur sehingga mereka bisa memiliki usaha mandiri dan nantinya usaha kecil ini diharapkan bisa meningkatkan kesejahteraan hidup warga Dusun Delik secara menyeluruh. Namun, dalam berusaha tidaklah selalu mujur, pasti ada hambatan-hambatan yang harus dilalui. Salah satunya adalah masyarakat pasar yang enggan membeli jamur-jamur yang berukuran lebar, karena jamur-jamur ukura lebar tersebut banyak mengandung kadar air dan tidak tahan lama dalam bungkusan plastik. Mereka hanya menerima jamur-jamur ukuran kecil yang sedikit mengandung kadar air sehingga jamur tersebut bisa tahan lama di dalam plastic. Selain itu, warga dusun Delik juga masih harus membeli pot jamur dari penyuplai dari luar desa, dan tidak dapat dipungkiri terkadang masih banyak para penyupali curang yang menaruh sedikit bibit-bibit jamur tersebut kedalam pot. “Itulah yang kami harapkan mas, semoga nantinya kami bersama anak-anak KKM dari UIN bisa mengadakan pelatihan tentang pembuatan pot sendiri agar warga tidak harus membeli dari para penyuplai”. curhat pak Joko. “dan mungkin anak-anak KKM nanti bisa mencari inovasi terbaru bagaimana jamur-jamur ini bisa tumbuh kecil-kecil tapi banyak, sehingga bisa diterima di pasaran.” tambahnya.
Berangkat dari cepatnya perkembangan Posdaya Nurul Hasanah yang dibantu oleh mahasiswa KKM dari UIN tahun lalu, ketua Posdaya Pak Joko Kholiq juga berharap nantinya para mahasiswa KKM dari UIN yang akan datang tahun ini bisa mempromosikan Dusun Delik sebagai tempat wisata edukasi kepada masyarakat yang ada di kota Malang dan sekitarnya. Karena tidak hanya belajar bertani jamur, para pelancong atau siswa yang datang berwisata ke dusun Delik nanti juga akan merasakan serunya memeras susu langsung di tempat pengumpulan sapi perah yang oleh warga dusun Delik biasa disebut ‘Stal’ sekaligus melihat proses pembuatan biogas dari kotoran sapi perah tersebut, selain itu para siswa yang berwisata juga akan diberi penyuluhan bagaimana beternak kelinci yang benar. Untuk menghilangkan rasa letih, dusun Delik sudah menyediakan tempat untuk menyegarkan kembali suasana hati para wisatawan, dengan mandi di air terjun Coban Supit Urang yang tak kalah indahnya dengan air terjun lainnya di daerah Malang.
“Lalu bagaimana dengan kegiatan anak-anak di dusun Delik ini pak?” Tanya Awim relawan LP2M, “Kegiatan bersamanya itu ada Minggu ceria mas, jadi di Minggu ceria itu anak-anak kami ajak berkumpul untuk belajar pencak silat dan menari tarian tradisional”. jawab pak Joko. Menurut pak Joko, anak-anak akan jenuh jika harus diberikan pembelajaran yang sama seperti di sekolah mereka, pak Joko yakin mereka tidak akan tertarik untuk datang, selain itu Posdaya juga kekurangan tenaga pengajar untuk memberikan bimbel (bimbingan belajar). Agar tidak jenuh, sesekali anak-anak juga diajarkan keterampilan-keterampilan kecil, tapi yang rutin tetaplah pencak silat dan menari tari tradisional dan Alhamdulillah kegiatan ini terus berjalan sampai sekarang. “Kalau dari saya sendiri, saya buatkan mereka TTS mas, lalu nanti ada hadiahnya, dan jawaban TTS itu juga dari bacaan di bulletin yang tiap jumat rutin saya bagikan, saya bekerja sama dengan pihak fotokopi yang di seberang jalan itu mas”. cerita pak Joko yang benar-benar niat untuk membuat warga mau dan aktif membaca.
Dalam segi pendidikan ini, pak Joko juga berpesan agar mahasiswa KKM UIN tahun ini bisa memberikan pemahaman ajaran keagamaan secara mendalam dan menyeluruh kepada warga di dusun Delik ini. “Ya gitu mas, gak hanya anak-anak saja, kadang ada orang (dewasa) yang datang ke masjid, bilangnya sih mau belajar baca Al Qur’an, tapi pas sudah masuk waktu sholat, dia gak mau sholat, diam aja berdiri di luar pagar masjid.” keluh pria paruh baya ini. Sepertinya akan ada banyak ‘PR’ bagi mahasiswa KKM tahun ini yang ditugaskan di dusun Delik, karena pak Joko sebagai anggota aktif di Posdaya Nurul Hasanah juga berharap mahasiswa KKM bisa memberikan pelatihan surat menyurat kepada semua pegurus Posdaya, contohnya dalam pembuatan proposal untuk pengajuan dana ke pemda setempat. “Kalau nanti ada pelatihan seperti itukan nanti semua anggota pengurus Posdaya bisa buat surat mas, jadi gak harus bertumpu pada satu orang saja.” jelasnya.
Potensi yang dimiliki dusun Delik sangatlah besar, tidak hanya di segi pertanian, tetapi juga di segi peternakan dan pariwisata. Kekompakan warga dengan posdaya setempat sudah seharusnya dijadikan contoh dalam usaha meningkatkan kesejahteraan hidup. Melalui informasi dari survey yang telah dilaksanakan oleh tim relawan LP2M ini, diharapkan kepada mahasiswa KKM UIN tahun 2016 yang akan ditugaskan di dusun Delik benar-benar siap dan mampu mengembangkan lebih luas lagi potensi yang dimiliki warga sehingga mereka bisa mendapatkan hasil yang lebih maksimal. (Mhd Robeto)