Sabtu, 25 Juli 2016. Selesai melakukan monitoring di Kecamatan Pakis, Tim monitoring berlanjut ke Kecamatan Jabung. Sebagaimana di Kecamatan Pakis, monitoring di Kecamatan Jabung juga diikuti oleh perwakilan dari setiap kelompok. Kecamatan Jabung ditempati tujuh kelompok peserta (kelompok 167-174). Pada kesempatan ini, turut hadir pula Ketua DMI Kecamatan Jabung, Sulthoni, praktisi pemberdayaan dan ketua posdaya Darussalam, Elly Chusmiati, dan Ketua Takmir Masjid Hizbullah, H. Nuril Anwar.
Mengawali monitoring, Miftahus Sholehudin menyampaikan kepada perwakilan peserta yang hadir bahwa tujuan diadakannya monitoring adalah untuk mendaftar dan memetakan kegiatan peserta KKM. “Merinci dan mengarsipkan kegiatan teman-teman mahasiswa. Intinya kita harus membuat database kegiatan dan program semua posdaya binaan UIN. Sebagaimana instruksi dari Bupati Malang, bahwa produk-produk posdaya akan di-link-an dengan dinas-dinas terkait. Sehingga diharapkan, kegiatan tidak akan mati setelah mahasiswa pulang, karena akan dilanjutkan oleh dinas” paparnya.
Berdasarkan paparan perwakilan peserta KKM, kondisi kesejahteraan masyarakat di Kecamatan Jabung sangat beragam. Ada desa yang tingkat kesejahteraannya tinggi, namun ada pula yang sangat memprihatinkan. Seperti yang ditemukan oleh Kelompok 167 yang bertempat di Musholla Ar-Rohman Desa Kemiri, jumlah KK (Kepala Keluarga) yang masuk dalam kategori Pra Sejahtera sebanya 64 KK. Untuk mereduksi jumlah Pra KS tersebut, kelompok 167 menyusun program kegiatan di bidang ekonomi berupa pengolahan minuman berbahan susu segar. Sementara itu, kelompok 169 yang bertempat di Masjid Hizbullah Desa Kemantren, bersama warga, tengah berupaya meningkatkan kesejahteraan 11 KK yang tergolong dalam Pra Sejahtera melalui program KRPL (Kawasan Rumah Pangan Lestari) dan pengolahan jamu instan.
Adapun kelompok 172 yang bertempat di Posdaya Darussalam bersama masyarakat dan stakeholder setempat, menyusun pilot project berupa “Kampung Jamur dan Kelinci”. Menurut Elly Chusmiati, Ketua Posdaya Darusalam, hampir semua program peserta KKM dan Posdaya sudah berjalan dengan baik. “untuk program unggulan nanti kami mohon saran, dan juga mohon sosialisasi sepenuhnya di kecamatan agar warga semakin paham dengan posdaya, semua elemen masyarakat dan pemerintahan desa dilibatkan.karena kalau kita rasakan, sangat betul-betul membantu masyarakat kecil” tambahnya. Sebelumnya, telah banyak produk-produk yang dihasilkan oleh posdaya ini, seperti camilan-camilan tradisional hingga jamu instan. Produk-produk tersebut sudah dijual dan beredar di pasaran dan te;ah berhasil membantu perekonomian anggota posdaya. Baru-baru ini, Posdaya Darussalam kembali meluncurkan produk kuliner tradisional yang sudah tergolong langka, yaitu Sentor Meor. (Sigit Priatmoko)