LP2M Uji Calon Relawan dengan Wawasan Pemberdayaan, Reportase, FGD Sampai Psikotes

ujivolunterSabtu 06 Februari 2016 menjadi sejarah baru Volunteer Posdaya Masjid LP2M UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, setelah kurang lebih satu bulan yang diawali pendaftran dan seleksi berkas telah menghasilkan 73 calon volunteer baru. Keramaian di gedung B.112 dan B.113 sangat berbeda dengan suasana kampus yg cukup sepi dan tenang pada hari libur tersebut, keramaian tersebut adalah disebabkan oleh test volunteer 2016 yang diselenggarakan LP2M.

Tahapan test volunteer pada tahun ini terdiri dari 3 tahap, tahap pertama diawali dengan test wawasan pemberdayan dan posdaya masjid, sehingga peserta harus benar-benar mengusai apa sesungguhnya pemberdayaan, bagaimana sebaiknya pemberdayaan dilakukan, bagaimana keterlibatan berbagai pihak dalam pemberdayaan, serta barbagai hal yang telah dicapai UIN Malang melalu LP2M dalam mengawal pemberdayaan melalui Posdaya berbasis masjid. Sesi test selanjutnya peserta harus mampu menuangkan berbagai pengalaman dan ide-ide nya dalam uraian tinta sehingga membentuk report kegian yang menarik. Peserta harus bisa menbuat reportase kegiatan dengan tema KKM serta menungkan pengalamannya dalam folio bergaris, dengan test jurnalistik yang demikian diharapkan ketika menjadi volunteer nanti mampu merekam semua kegian Posdaya Masjid binaan LP2M yang nantinya bisa di publist di web dan kemudian akan semakin banyak orang yang memahami posdaya masjid.

Dua tahap test tersebut masih belum cukup untuk menjadi volunteer, namun satu test sekanjuntnya yaitu FGD Problem Solving dimana peserta harus mampu menberikan ide untuk pemecahan masalah yang timbul di posdaya seperti bagaiman prosedur pembuatan posdaya, bagaimana lelang kepedulian yang baik, dan masih banyak permasalahan-permasalahan laninnya yang harus diselesaikan. Dalam tahap ini peserta dibagi menjadi beberapa kelompok yang beranggotakan 18 orang dalam setiap kelompoknya, setiap peserta harus menyampaikan ide dan masukan terhadap penyelesaian masalah yang ada sehingg dengan demikian semua peserta akan terlihat kemampuan masing-masing.

FGD Problem Solving adalah tahapan yang menbedakan dengan test volunteer tahun-tahun sebelumnya. Dalam FGD ini peserta terlihat sedikit tegang sebab selain mereka harus menyampaikan pemikirannya didepan peserta lainnya mereka didampingi langsung oleh ketua LP2M beserta staff yaitu Dr. Hj. Mufidah Ch, M.Ag, Miftah Sholehuddin, M.HI dan Muallifah Syah, MA. Wajah-wajah tegang dalam FGD tidak membuat peserta terhambat dalam menyampaikan pendapatnya hal ini terlihat jelas bagaimana mereka mampu menyampaikan pendapatnya dengan baik hingga sesi berakhir.

Dalam setiap kelompok saat sesi berahir terlihat wajah cemas peserta yang hawatir tidak mampu bersaing dengan peserta lainnya dan hal ini terlihat oleh Dr. Mufidah. Mengakhiri FGD masing-masing kelompok Ibu Mufidah selalu menekankan bahwa untuk tahun 2016 tidak ada kuota jumlah yang diterima sebagai relawan, namun semua yang hasilnya bagus berhak diterima sebagai volunteer. Kalimat penutup beliau cukup mampu merubah raut cemas peserta menjadi raut wajah yang ceria menatap masa depan yang cemerlang.

Setelah semua test telah dilalui oleh seluruh peserta calon volunteer Posdaya Masjid LP2M UIN Maulana Malik Ibrahim Malang masih ada satu test lagi yang akan dilaksankan dikemudian hari yaitu test Psikotest utnuk lebih mengetahui kepribadian masing-masing calon volunteer. Psikotest nanti akan ditangani langsung oleh dua psikolog sekaligus yaitu Dr. Muhammad Mahfur PD III Fakultas Psikologi UIN Maulana Malik Ibrahim Malang dan Yuliati Kholifah, S.Psi, M.Pd Dosen Psikologi Universitas Negeri Malang.

Besar harapan dengan adanya test yang sangat ketat dapat menemukan kader volunteer yang berkualitas dan mampu memberikan sumbangsih yang bermakna dalam pemberdayaan masyarakat. Dalam kesempatan lain Dr. Mufidah menyatakan bahwa volunteer sangat memabantu suksesnya posdaya masjid di masing-masing wilayah hal ini disebabkan volunteer mampu menggatikan posisi lembaga dan dosen saat hadir dimasyarakat serta volunteer lebih mudah bergaul dangan masyarakat, dengan adanya volunteer lembaga saangat terbantu dengan adanya volunteer sehingga volunteer harus benar-benar dikader dan dibekali yang cukup.

Melalu volunteer kita bisa ikut belajar dan memperdayakan masyaratakat, sudah bukan saat menunggu kepedulian orang lain, namun mari kita mulai dari kepedulian diri kita sendiri sehinnga mampu menjadikan orang lain peduli pada sekitarnya “Hidup Indah Hdup Bersosial” ( Moh. Afifuddin )

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *